Komoditas kelapa (Cocos
nucifera L) merupakan tanaman perkebunan yang cukup besar kontribusinya
terhadap perekonomian Indonesia. Perkebunan kelapa memiliki luasan kedua
terbesar di Indonesia setelah perkebunan kelapa sawit. Sebagian besar produksi
kelapa Indonesia dimanfaatkan untuk konsumsi dan industri dalam negeri.
Industri tersebut berupa industri rumah tangga, kecil, dan menengah yang
membutuhkan bahan baku kelapa sebagai upaya diversifikasi produk kelapa
sehingga memiliki nilai tambah. Alternatif produk yang dapat dikembangkan dari
kelapa antara lain virgin coconut oil (VCO), gula kelapa, oleokimia, kelapa
parut kering, coconut cream/milk, arang tempurung, karbon aktif dan serat
kelapa (Basri Hariadi, 2020).
Peranan komoditas
kelapa dalam bidang ekonomi nasional terbukti dengan mampu menyerap tenaga
kerja sekitar 6,9 juta KK, dan berperan penting dalam menumbuhkan sentra-sentra
ekonomi baru di wilayah-wilayah pengembangan. Kontribusi kelapa dalam ekspor
Indonesia tahun 2019 adalah : kopra ( 62.410 ton US$ 36.885 juta), minyak
kelapa 519.974 ton (US$ 270.667 juta), dan bungkil 238.359 ton (US$ 15.774
juta). Kebun kelapa Indonesia tersebar dibeberapa pulau antara lain di Sumatera
33,63 persen, Jawa 22,75 persen, Sulawesi 19,4 persen, Nusa Tenggara 7,7
persen, Kalimantan 7,62 persen, Maluku, Maluku Utara dan Papua 15,89 persen
(Basri Hariadi, 2020).
Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik, Produksi kelapa Maluku Utara pada tahun 2021 mencapai 211,8
juta ton. Hal ini menjadikan Maluku Utara sebagai salah satu penyumbang besar
ekspor kelapa dan produk turunannya di Indonesia. Maluku Utara termasuk dalam 5
Provinsi penghasil kelapa terbesar di Indonesia, hingga semester I 2022 volume
kopra yang keluar dari Maluku Utara mencapai 111.000 ton, sedangkan kelapa
bulat mencapai 281.000 ton. Potensi lain dari komoditi kelapa di Malut adalah balok
kayu kelapa dan bibit kelapa. (sumber : Balai Karantina Pertanian Kelas II
Ternate).
Kabupaten Halmahera Selatan menjadi salah satu penyumbang produksi komoditi kelapa terbesar di Maluku Utara, Dengan Luas Areal mancangkup 23.52300 Ha per tahun 2021, nilai produksi mencakup 23.52300 ton, dengan jumlah petani 18.355 KK.
Dari data diatas menunjukan potensi yang sangat besar dari komiditi tanaman perkebunan yang satu ini, sehingga butuh perhatian serius dari pemerintah baik Kabupaten maupun Provinsi dalam menyediakan sarana prasarana untuk menunjang perekonomian daerah maupun kesejahteraan petani khususnya di Kabupaten Halmahera Selatan.
Sumber : Peran komuditas kelapa dalam bidang ekonomi nasional